Mandenas Tinjau Program MBG di Manokwari, Tekankan Penyesuaian Anggaran Sesuai Harga di Papua

MANOKWARI - Anggota Komisi XIII DPR RI Yan Permenas Mandenas melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Manokwari, Papua Barat, untuk memantau secara langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (11/11/2025). 

Dalam kunjungan ini, Mandenas menegaskan pentingnya standarisasi anggaran yang disesuaikan dengan tingkat kemahalan bahan pangan di wilayah Papua.

“Evaluasi ini penting agar pelaksanaan program benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan. Di Papua, harga bahan makanan tentu berbeda dengan wilayah lain, sehingga perlu penyesuaian standar anggaran agar program berjalan maksimal hingga pelosok,” ujar Mandenas.

Didampingi Bupati Manokwari Hermus Indou dan Wakil Bupati H. Mugiono, Mandenas meninjau pelaksanaan program di sejumlah sekolah, di antaranya SD Negeri 42 Taman Ria dan SMA Advent Manokwari. 

Rombongan melihat langsung proses pembagian makanan bergizi, meninjau menu yang disajikan, serta berdialog dengan para guru, siswa, dan pengelola dapur gizi MBG.

Mandenas menyebutkan bahwa masukan dari pihak sekolah dan siswa menjadi bahan evaluasi penting, terutama mengenai variasi menu dan porsi makanan yang diberikan. Ia juga mendorong agar program ini terus disempurnakan dengan melibatkan Badan Gizi Nasional guna memastikan standar gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak di Papua.

Salah satu siswi SMA Advent Manokwari, Hani Ubey, menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran program MBG.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah. Makanannya bergizi dan enak, hanya saja porsinya masih agak kurang,” ungkap Hani dengan senyum.

Mandenas berharap, selain memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah, program Makan Bergizi Gratis juga dapat menggerakkan ekonomi lokal.

“Dengan adanya dapur penyedia di setiap daerah, bahan pangan bisa diserap dari petani dan peternak lokal. Ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu prioritas nasional pemerintah yang mulai dilaksanakan secara bertahap di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) pada tahun 2026, dengan tujuan meningkatkan kualitas gizi dan pendidikan anak bangsa.

Editor: Kabarnusantara.co