Cuaca Ekstrem Jadi Kendala Pencarian Korban Banjir dan Longsor di Pegunungan Arfak

MANOKWARI - Operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban bencana banjir bandang dan longsor di distrik Catubow, Pegunungan Arfak, Papua Barat, terus dilanjutkan memasuki hari kedua. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, keluarga korban, dan masyarakat setempat melaksanakan serangkaian kegiatan mulai pagi hari dengan kondisi cuaca yang cukup menantang.
Sebelum melaksanakan kegiatan pencarian tim gabungan melakukan assessment menggunakan drone untuk memetakan lokasi terdampak dan menentukan titik kumpul yang aman, mengantisipasi potensi longsor atau banjir susulan. Cuaca mendung dan kabut tebal menjadi kendala awal di lapangan.
Setelah melakukan briefing pukul 08.50 WIT, Tim SAR Gabungan bergerak menuju lokasi kejadian dan tiba di titik bencana sekitar pukul 09.36 WIT. Pencarian pun langsung dilakukan dengan fokus di area longsor serta penyisiran sepanjang bantaran sungai sejauh 2 hingga 3 kilometer.
Hasilnya, sebanyak lima korban berhasil dievakuasi dalam rentang waktu antara pukul 10.22 hingga 12.05 WIT. Salah satu korban yang telah teridentifikasi adalah Harun Maidodga. Lima korban lainnya masih menunggu proses identifikasi oleh pihak RS Bhayangkara Polda Papua Barat.
Pada pukul 12.33 WIT, operasi dihentikan sementara karena hujan deras yang mengguyur lokasi, membahayakan keselamatan tim. Seluruh personel kembali ke posko dan melakukan briefing pada pukul 13.28 WIT.
Secara keseluruhan, jumlah korban tercatat sebanyak 24 orang, dengan rincian: 4 orang selamat, 6 orang meninggal dunia, dan 14 lainnya masih dalam pencarian. Operasi ini melibatkan total 66 personel dari berbagai instansi dan elemen masyarakat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari Yefri Sabaruddin. S.P., M.A.P. mengatakan Salah satu kendala utama di lokasi adalah cuaca ekstrem yang berubah cepat serta material longsoran berupa lumpur, batu besar, dan pohon tumbang yang belum bisa dipindahkan karena keterbatasan alat berat.
Rencananya, alat berat akan didatangkan ke lokasi pada Selasa, 20 Mei 2025, untuk membantu proses pencarian lanjutan.
"setiap perkembangan terbaru akan terus dilaporkan secara berkala. Tim tetap berkomitmen untuk menjalankan operasi dengan profesional, modern, dan teruji demi keselamatan serta kepastian bagi para keluarga korban, " Ungkapnya.
Sumber : Rilis Kantor Basarnas Manokwari
What's Your Reaction?






