Anggota DPD RI Sosialisasikan Empat Pilar MPR kepada Mahasiswa di Manokwari, Tekankan Metode Baru yang Adaptif Milenial
MANOKWARI - Anggota DPD RI, Ir. Abraham Paul Liyanto asal NTT dan Dr. Filep Wamafma asal Papua Barat, menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada para mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Manokwari, Rabu (26/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri perwakilan Universitas Papua (Unipa), STIH Manokwari, Universitas Muhammadiyah Papua Barat, Universitas Caritas Indonesia, serta Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari.
Dalam pemaparannya, Paul Liyanto yang juga Ketua Badan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, menegaskan bahwa metode penyampaian materi harus menyesuaikan perkembangan generasi muda dan kemajuan teknologi.
“Teknologi berkembang begitu pesat, mahasiswa sekarang bisa akses banyak hal lewat AI. Tapi ada hal yang tidak tergantikan, yaitu pengalaman, cerita, dan interaksi langsung. Itu yang membuat sosialisasi ini tetap relevan,” ujarnya.
Menurut Paul, meski sosialisasi Empat Pilar telah berlangsung sejak lama, metode penyampaiannya perlu terus dievaluasi agar lebih efektif.
“Kalau 732 anggota MPR RI wajib sosialisasi seperti ini, pasti butuh metode yang pas. Dalam kepemimpinan saya, saya ingin metode ini berubah, mengikuti geraknya milenial,” jelasnya.
Paul menyebut generasi muda saat ini cenderung enggan membaca dokumen panjang mengenai sejarah bangsa. Karena itu, metode kreatif seperti lomba cerdas cermat hingga lomba lagu daerah dan lagu kebangsaan dinilai mampu menarik minat mahasiswa.
Ia mencontohkan bagaimana lagu daerah seperti lagu tabola balr dapat dikenal luas di level internasional berkat era keterbukaan digital.
“Kalau bukan karena era terbuka, siapa yang kenal? Padahal itu lagu daerah kita. Ini membuktikan bahwa cara pendekatan harus mengikuti irama mereka,” kata Paul.
Ia menambahkan, penguatan SDM menjadi kunci penting agar generasi muda memahami sistem bernegara dan ketatanegaraan, sehingga tidak mudah menyalahkan pemerintah tanpa memahami struktur sistemik yang berlaku.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPD RI Filep Wamafma menegaskan pentingnya sosialisasi Empat Pilar dalam membentuk karakter mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
“Mahasiswa bukan hanya butuh SKS di kampus, tapi juga nilai-nilai kehidupan. Pancasila itu pedoman hidup, yang bersumber dari agama, adat, budaya, dan kebiasaan kita sebagai bangsa,” jelas Filep.
Ia menekankan bahwa di era keterbukaan informasi, mahasiswa mudah mengakses berbagai ideologi dan pemikiran global. Tanpa fondasi nilai yang kuat, menurutnya, karakter generasi muda bisa mengalami degradasi.
“Mereka calon pemimpin bangsa, calon penikmat Indonesia Emas. Mereka harus punya mentalitas yang mengimplementasikan nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial,” ujarnya.
Filep optimis, jika nilai-nilai Pancasila ditanamkan dengan baik, karakter bangsa Indonesia akan semakin kuat. Sebaliknya, jika nilai tersebut diabaikan, ia mengingatkan potensi runtuhnya peradaban bangsa dalam ratusan tahun ke depan.
Penulis: Kabarnusantara.co
What's Your Reaction?