Velix Wanggai: Wapres Beri Tugas BP3OKP dan KEP2OKP Membangun Papua Dengan Menumbuhkan Optimisme Masyarakat
MANOKWARI - Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (KEP2OKP) Velix Vernando Wanggai menyebut pertemuan bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka di Manokwari sangat berharga untuk penguatan kelembagaan percepatan Pembangunan dengan menumbuhkan Optimisme Masyarakat Papua.
Pertemuan Wapres bersama KEP2OKP dan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) tersebut dilaksanakan di Gedung Keuangan Negara (GKN) Manokwari, Rabu (4/11/2025) sore.
"Bapak Wapres menegaskan, membangun Papua yang besar dibutuhkan dua sayap yang dikelola bersama yakni BP3OKP dan BEP2OKP. Kesan penting yang kami catat intervensi pembangunan yang dilakukan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dilaksanakan untuk membangun optimisme masyarakat Papua. Walauapun masih terbatas dengan penganggaran dan geografis wilayah," Kata Velix Wanggai.
Pihaknya mencatat, Wapres dalam arahannya menekankan 3 konteks besar yakni membangun papua dengan skala internasional, nasional dan daerah.
Pertama, Pemerintah pusat telah membangun Kemitraan kompreshensif dengan sejumlah negara diantaranya Papua Niu Guinea, Australia dan negara pasifik lain.
"kita menerjemahkan dengan hubungan perdagangan antara negara melalui Papua, hubungan sesama masyarakat, dan aspek investasi lain," kata dia.
Kedua, dalam skala Nasional kedua lembaga diminta agar dapat memastikan program kementrian/lembaga dapat tepat sasaran, serta melakukan pemetaan skala prioritas pembangunan yang dibutuhkan oleh masing-masing Provinsi di Papua.
"Untuk perencanaan, kami sedang menyelesaikan Perpres rencana aksi percepatan pembangunan Papua 2025-2030, selain regulasi kami juga menata dari aspek kewenangan pusat dan daerah. Program pusat begitu banyak, namun Wapres meminta untuk menentukan skala prioritas yang dilaksanakan secara terukur dalam jangka menengah 5 tahun. Sehingga kolaborasi pusat, provinsi dan kabupaten/kota bisa terwujud dan tercipta percepatan," lanjut Velix.
Selanjutnya, Ketiga yakni konteks lokal Papua dengan melihat tulang punggung (backbone) percepatan pembangunan adalah aksesibilitas atau konektifitas wilayah yang diwujudkan dalam pembangunan jalan trans Papua.
"Pembangunan kami fokuskan pada pengembangan trans papua yang harus diikuti oleh pengembangan kawasan terpadu (PKT). Saat ini Jalan trans Papua mencapai 3.377 Kilometer, harapan kita trans papua memiliki makna bukan hanya untuk menekan kemahalan harga namun bisa mengembangkan semua segmen ekonomi di daerah," lanjut pantan Pj Gubernur Papua Pegunugan itu.
Kolaborasi BP3OKP dan KEP2OKP
Secara khusus Velix juga menegaskan kolaborasi dua lembaga Percepatan Pembangunan Papua didasari dengan semangat kebersamaan, dimana pemerintah pusat menunjuk 6 Ketua BP3OKP disetiap Provinsi dan 10 Anggota KEP2OKP merupakan figur yang dianggap paham persoalan Papua.
"16 figur papua kami telah menyepakati target besar (cammon goals) sejumlah hal yang perlu dibenahi di Papua seperti aspek pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan lainnya dengan melihat akar persoalannya," tegas dia.
Pihaknya juga menyebut, 16 figur Papua di dua lembaga tersebut bertugas membangun kepercayaan (trust building) kepada semua orang papua bahwa apa yang dilakukan pemerintah untuk perubahan yang lebih baik. Sehingga pada akhirnya ada kepercayaan masyarakat kepada negara dan pemerintah.
"Kami membagi peran, kami sudah sepakat untuk melihat masalah tematiknya kemudian kita berbagi baik peran dari BP3OKP yang telah dususun oleh panja selama setahun dan Kami dari komite akan memetakan hal atrategis, baik topik aspek internasional, nasional yang strategis kewenangan, hingga regulasi," tandas Velix.
Penulis: Kabarnuasantara.co
What's Your Reaction?