Ketua DPR Papua Barat Soroti Kerusakan RSUD Provinsi, Minta Rehab Jadi Prioritas Anggaran 2026
MANOKWARI - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua Barat, Orgenes Wonggor, menyoroti kondisi fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat yang dinilai memprihatinkan dan membutuhkan penanganan segera.
Ia menegaskan, rehabilitasi rumah sakit harus menjadi prioritas utama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026.
Orgenes mengungkapkan, sejumlah fasilitas rumah sakit mengalami kerusakan serius, mulai dari kebocoran bangunan hingga banyak toilet yang tidak berfungsi. Kondisi tersebut dinilainya sangat mengganggu kenyamanan dan keselamatan pasien maupun keluarga pasien.
“Bangunan sudah bocor, kemudian toilet juga banyak yang rusak dan tidak berfungsi. Fasilitas lainnya juga masih jauh dari kata layak,” ungkap Orgenes kepada wartawan, Rabu (17/12/2025).
Ia mengaku merasakan langsung kondisi tersebut saat menjalani perawatan akibat sakit yang dideritanya beberapa waktu lalu. Pengalaman itu membuka matanya bahwa kondisi RSUD Provinsi Papua Barat merupakan persoalan yang bersifat mendesak dan tidak bisa lagi ditunda.
“Sebelumnya saya tidak pernah berobat di sini, tapi sejak saya sakit dan dirawat, saya benar-benar merasakan bagaimana kondisi rumah sakit ini. Ini sudah menjadi hal yang urgen,” ujarnya.
Menurut Orgenes, persoalan RSUD Provinsi Papua Barat sebenarnya telah disampaikan oleh fraksi-fraksi DPR Papua Barat dalam pandangan umum terhadap dokumen anggaran. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa aspirasi tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah provinsi.
“Apa yang sudah disampaikan oleh fraksi-fraksi harus menjadi perhatian. Kita akan terus memantau agar di tahun 2026 anggaran untuk rehab rumah sakit provinsi ini benar-benar muncul,” tegasnya.
Selain kerusakan bangunan, Orgenes juga menyoroti persoalan aksesibilitas bagi pasien, khususnya pengguna kursi roda. Ia menyebut permukaan lantai dan ubin di sejumlah titik tidak rata sehingga menyulitkan pasien yang sedang dalam kondisi lemah.
“Waktu itu saya didorong menggunakan kursi roda, mulai dari bagian depan sampai beberapa titik itu sangat tidak nyaman. Dalam kondisi sakit, itu benar-benar menyulitkan,” katanya.
Lebih lanjut, Orgenes menekankan bahwa perhatian pemerintah provinsi tidak hanya sebatas rehabilitasi fisik bangunan, tetapi juga pada kelengkapan fasilitas dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) medis. Ia menyebut, beberapa alat kesehatan sebenarnya sudah tersedia, namun belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan tenaga yang mampu mengoperasikannya.
“Alatnya sudah ada, tapi tenaganya belum siap. Ini juga harus menjadi perhatian ke depan, bagaimana menyiapkan tenaga medis yang kompeten agar alat-alat tersebut bisa difungsikan,” jelasnya.
Ia berharap, dengan perbaikan fasilitas dan peningkatan kualitas SDM medis, RSUD Provinsi Papua Barat ke depan dapat memberikan pelayanan maksimal tanpa harus sering merujuk pasien ke luar daerah.
“Harapan kita, masyarakat tidak perlu lagi dirujuk atau berobat ke luar. Semua bisa ditangani di rumah sakit provinsi,” pungkas Orgenes.
Penulis: Kabarnusantara.co
What's Your Reaction?



