Wujudkan Visi Papua Emas, STIH Manokwari Dorong Kampung Lahirkan Perkam Peduli Pendidikan

MANOKWARI - Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari mendorong lahirnya peraturan kampung peduli pendidikan, sebagai kontribusi dari tingkat kampung dalam mewujudkan Papua Barat Cerdas dan Indonesia Emas 2045.
Pimpinan STIH Manokwari Drs. Filep Wamafma SH.,M.Hum mengungkapkan, ditingkat kampung tingkat literasi masih sangat rendah dan peran orang tua belum signifikan sehingga pendidikan hanya dibebankan kepada guru disekolah.
"Fakta dilapangan, banyak anak-anak kita yang belum bisa membaca bahkan di tingkat SMA. Padahal diwilayah lain pengetahuan dasar membaca, menulis dan menghitung bukan dianggap lagi sebuah masalah namun kita disini masih," ungkap Filep.
STIH Manokwari sebagai lembaga pendidikan hukum, mendorong pemerintah distrik/kampung membuat aturan yang mengatur warganya untuk ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan.
Dengan peraturan tersebut, baik sekolah, orang tua, hingga lingkungan mendukung proses belajar anak-anak di kampungnya. Sangat efektif jika dilengkapi dengan pemberian sanksi bagi siswa dan orang tua yang tidak patuh pada aturan tersebut.
"Harus ada Peraturan kampung atau Distrik tentang disiplin pembelajaran atau kampung peduli pendidikan. Bagaimana anak-anak kita atur dari bangun tidur, sekolah, bermain hingga waktu belajar mereka dengan peran masyarakat dan aparat kampung," lanjut dia.
Saat ini, kata Dia, Pemerintah pusat fokus pada pembangunan di kampung terbukti dengan adanya dana kampung yang dikelola langsung oleh masyarakat.
"Wilayah Prafi ini sangat baik sebagai percontohan awal karena karakteristik wilayah dan masyarakatnya sangat mendukung. Kalau ini tetwujud maka kita akan menjadi contoh seluruh Indonesua, tentu akan didukung karena semua orang tua ingin anaknya cerdas dan lebih maju di dunia pendidikan,"ujar dia.
Sementara itu, keterlibatan STIH Manokwari melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)-nya siap mendampingi distrik/kampung dalam penyusunan peraturan tersebut.
Selain itu, mahasiswa STIH yang KKN diwilayah tersebut akan dibekali tema pendidikan dan pelaksanaan peraturan kampung agar dapat ikut melakukan pengawasan penegakan aturan yang disepakati bersama oleh masyarakat.
"Jika tidak ada gebrakan yang dilakukan di dunia pendidikan, percayalah maka visi Papua Barat Cerdas ataupun Papua emas tidak dapat diwujudkan," tandas Filep Wamafma.
Penulis: Kabarnusantara.co
What's Your Reaction?






