Billy Mambrasar Minta Menkop Beri Akses Permodalan dan Penguatan Koperasi bagi Anak Muda Papua
JAKARTA - Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua, Billy Mambrasar, meminta pemerintah pusat melalui Menteri Koperasi dan UKM RI Ferry Juliantono untuk memberikan akses permodalan serta dukungan pengelolaan koperasi yang lebih besar bagi anak-anak muda Papua.
Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan resmi di kantor Kementerian Koperasi, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Billy menyoroti ketimpangan pembangunan koperasi antara wilayah barat dan timur Indonesia. Menurutnya, hingga kini masih banyak daerah pelosok di Tanah Papua yang belum tersentuh pembinaan koperasi dan akses permodalan.
“Di tengah upaya pemerintah memperluas akses ekonomi rakyat, kebutuhan untuk mendirikan koperasi hingga ke daerah pelosok harus menjadi fokus utama,” ujarnya.
Billy memaparkan data Kementerian Koperasi yang menunjukkan bahwa dari lebih 127 ribu koperasi aktif di Indonesia, hanya sekitar 12 persen yang berada di wilayah timur, termasuk Papua. Padahal, kawasan ini memiliki lebih dari 3 juta penduduk usia produktif yang berpotensi menjadi motor pembangunan ekonomi rakyat.
Kondisi ini diperburuk oleh banyaknya koperasi tidak aktif di Papua. Berdasarkan laporan resmi Pemerintah Provinsi Papua, terdapat 1.023 koperasi yang kini masuk kategori mati suri. Dari total 3.483 koperasi, hanya 1.460 yang benar-benar aktif menjalankan fungsi ekonomi.
“Sebanyak 1.023 koperasi di Papua sudah mati suri. Ini alarm penting. Harus ada pembenahan besar dan percepatan,” tegas Billy.
Billy menekankan bahwa anak-anak muda Papua membutuhkan dukungan yang nyata, terutama dalam bentuk pembiayaan awal, pendampingan bisnis, dan pendidikan pengelolaan koperasi yang profesional.
“Kami meminta dukungan permodalan, terutama bagi anak muda Indonesia Timur. Generasi muda Papua selama ini memiliki potensi kewirausahaan lokal yang kuat, tetapi belum diberi ruang yang cukup,” katanya.
Ia menilai percepatan pembentukan koperasi kampung, khususnya yang digerakkan oleh pemuda, menjadi kunci pemerataan ekonomi. Hal ini diyakini dapat menjadi alat pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
Billy juga menegaskan dukungan terhadap program nasional pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih, yang menjadi prioritas pemerintah sesuai Instruksi Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Papua harus menjadi bagian penting dari target tersebut.
“Sebagai Anggota Komite, tugas saya memastikan anak-anak muda Papua mendapat akses dan perhatian yang setara seperti daerah lain. Pemerataan tidak boleh hanya berupa angka, tetapi harus tampak dalam keberpihakan nyata.” lanjut dia
Mengakhiri pernyataannya, Billy menyampaikan harapan besar agar koperasi-koperasi kampung di Papua benar-benar berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi masyarakat.
“Saya sangat berharap koperasi-koperasi di kampung menjadi motor penggerak ekonomi rakyat. Jangan hanya berhenti pada akta pendirian. Kita dorong pemerintah memperkuat ekonomi dari akar rumput, dan membangkitkan energi muda di Tanah Papua,” ungkapnya.
Dengan dorongan ini, Billy berharap pemerintah pusat dan daerah dapat bergerak cepat membuka ruang baru bagi percepatan.
Sumber: Rilis
What's Your Reaction?