UNICEF, PFP dan Dinkes Gelar Pelatihan Komunikator Imunisasi

Nov 19, 2025 - 14:54
 26
UNICEF, PFP dan Dinkes Gelar Pelatihan Komunikator Imunisasi

MANOKWARI — Dalam upaya memperkuat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya imunisasi serta meningkatkan penerimaan layanan imunisasi di Kabupaten Manokwari, Lembaga Masa Depan Papua atau Papua Future Project (PFP) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, dan didukung penuh oleh UNICEF Indonesia, berhasil menyelenggarakan Pelatihan Komunikator Imunisasi bagi Guru, Tokoh Masyarakat, dan Kelompok Pemuda.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, 17–18 November 2025, bertempat di Swiss-Belhotel Manokwari, Papua Barat, diikuti oleh 47 peserta. Pelatihan secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen L. Rantetampang. 

Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya pendekatan komunikasi antar-pribadi (KAP) atau interpersonal communication (IPC) sebagai inti dari pelatihan kali ini, dalam meningkatkan cakupan imunisasi lengkap di Manokwari.

“Pelatihan ini menekankan pendekatan komunikasi yang tidak hanya berfokus pada penyampaian informasi, tetapi juga kemampuan memahami perspektif masyarakat,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen L. Rantetampang Senin, (17/11/2025).

Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Manokwari telah menunjukkan komitmen kuat terhadap upaya peningkatan cakupan imunisasi dengan diterbitkannya Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Imunisasi serta peluncuran Gerakan Bersatu Lengkapi Imunisasi Anak (BERLIAN). Inisiatif ini bertujuan memastikan setiap anak di Manokwari mendapatkan imunisasi lengkap, baik saat balita maupun usia sekolah melalui program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).

Gerakan BERLIAN menekankan bahwa tidak boleh ada anak yang tertinggal imunisasinya. Anak yang belum lengkap imunisasinya dapat segera memperoleh imunisasi kejar.

“Tidak ada kata terlambat untuk memberikan perlindungan kepada anak,” tegasnya. 

Menurut dia, dalam pelaksanaan program imunisasi, tantangan seperti mis informasi, keraguan, dan penolakan masih sering ditemui. Oleh karena itu, pelibatan guru, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta kelompok pemuda, seyogianya menjadi “jembatan kepercayaan” antara program kesehatan dan masyarakat.

Sehingga, ke-47 peserta pelatihan komunikator imunisasi ini dibekali beberapa keterampilan utama pendekatan KAP oleh para fasilitator KAP terlatih, perwakilah Dinas Kesehatan Papua Barat dan pihak UNICEF. Keterampilan tersebut diantaranya keterampilan mendengarkan aktif, berempati, berdiskusi tanpa menggurui, serta menyampaikan pesan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat. Pada hari pertama pelatihan para peserta seharian menerima materi dari para narasumber, kemudian mempraktikkannya secara langsung di hari kedua pada enam titik berbeda - SD IT Swapen, SD Inpres 21 Sowi, Kelurahan Sanggeng, SD YPK 01 Efrata Manggoapi, Universitas Papua, dan Kelurahan Wosi. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu peserta meluruskan misinformasi, membangun kepercayaan publik, serta mendorong terciptanya perilaku yang mendukung imunisasi lengkap bagi seluruh anak di Manokwari.

Diakhir sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen L. Rantetampang menyampaikan apresiasi kepada UNICEF melalui Papua Future Project, serta kepada Dinas Pendidikan dan seluruh pihak yang terus berkomitmen mendukung kegiatan imunisasi dan memperkuat pelaksanaan Gerakan Sekolah Sehat.

Sumber : Rilis

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow