Partisipasi SKK Migas dan Tangguh Turunkan Stunting di Bintuni
BINTUNI, kabarnusantara.co- BP Tangguh dan SKK Migas berpartisipasi dalam program gerakan orang tua asuh Stunting di Taroy, Tomu-Ekam, dan Weriagar melalui program Tangguh Public Health yang juga meliputi program kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, malaria, TB, dan HIV.
Program ini merupakan bagian dari komitmen BP dalam mendukung upaya pemerintah mengatasi masalah stunting di Kabupaten Teluk Bintuni.
Pada bulan Juli 2023, sebanyak 604 balita dinyatakan mengalami stunting di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni.
Upaya penurunan stunting ini menjadi salah satu fokus utama pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni sesuai Perpres No. 72 Tahun 2021, yang menekankan pendekatan holistik dan koordinasi antar pemangku kepentingan.
Di Distrik Tomu, Tangguh melaksanakan GOTA Stunting di kampung Tomu, Adur, Ayot, Totitra, dan Ekam, dengan melanjutkan upaya yang sebelumnya dilakukan melalui kegiatan Dapur Gizi Distrik Tomu.
Kegiatan gerakan orang tua asuh Stunting meliputi pemberian makanan tinggi protein selama 42 hari kepada 33 balita stunting. Kegiatan ini dilaksanakan di balai Posyandu atau rumah kader, dengan pemantauan oleh fasilitator lapangan Tangguh dan staf Puskesmas, serta mencakup promosi kesehatan dan praktik cuci tangan pakai sabun sebelum makan.
Hasil dari program gerakan orang tua asuh Stunting ini sangat menjanjikan. Pada April 2024.
“Keberhasilan penanganan stunting memerlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah distrik, kampung, Puskesmas, kader, tenaga fasilitator lapangan Tangguh, serta dukungan aktif keluarga. Kisah balita ini menunjukkan bahwa kerja sama yang baik dapat menghasilkan hasil yang luar biasa,” kata dr Bambang Setiawan, health discipline lead bp Indonesia.
Kepala Distrik Tomu, Parman, menyampaikan apresiasi terhadap peran serta aktif bp dan SKK Migas dalam upaya penurunan stunting melalui program Tangguh Public Health.
"Kami dari pihak distrik mengapresiasi peran bp dan SKK Migas melalui Tangguh Public Health yang telah berperan serta mengatasi mesalah stunting di distrik Tomu sebagai mitra pemerintah distrik, kampung, puskesmas serta pemerintah kabupaten Teluk Bintuni. Selanjutnya kami berharap kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan seperti ODF (Open Defecation Free) dan keberlanjutan program stunting." ucap Parman.(red)
What's Your Reaction?