Dua Sumber Bagi Hasil Pajak Sebabkan Taget Pendapatan Papua Barat 2023 Turun

MANOKWARI, Kabarnusantara.co - Penerimaan Pajak (Cukai) Rokok dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) menjadi penyebab turunnya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Papua Barat Tahun 2023. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Papua Barat M. Bachri Yasin mengatakan dua pajak yang dipungut oleh pusat tersebut dalam pembagiannya telah terbagi dengan provinsi Papua Barat Daya. 

‘’Dua jenis pajak yang sangat betpengaruh dengan hadirnya Provinsi Papua Barat Daya yaitu, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, dan pajak rokok,’’ kata Bachri Yasin kepada wartawan, Rabu (12/9/2023).

Dia menjelaskan, pajak rokok dipungut pemerintah pusat dari Cukai rokok kemudian dibagi kendaerah Privinsi, sehingga dalam pembagiannya pemerintah pusat langsung membagikan kedua Provinsi. 

‘’Pada awalnya kita estimasi masih satu Provinsi, tetapi adanya pemekaran daerah otonomi baru maka Pagu untuk alokasi Papua Barat berkurang karena sebagian ke Provinsi Papua Barat Daya,’’ jelas Bachri.

Hal yang sama juga terjadi pada bagi hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang dipungut oleh PT. Pertamina, yang dalam pembagiannya langsung untuk dua Provinsi. 

‘’Ini juga dipungut Pertamina, di mana dimulai pada triwulan dua (2) pembagiannya Pertamina sudah membagi, sehingga kita juga harus menyesuaikan karena sebagian besar Wapu (Wajib Pungut),’’ jelas Yasin.

Pada Senin (11/9/2023) lalu, DPR Papua Barat melalui SK nomor 07 tahun 2023 menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD Perubahan Provinsi Papua Bara Tahun 2023. 

Dimana, Rencana Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2023 sebelum perubahan sebesar Rp640.881.515.628,- dan setelah perubahan menjadi Rp570.472.782.580,- berkurang 11 Persen atau sebesar Rp70.408.733.102,-. (Tri)