Pengaktifan Kembali Lahan Susweni, Fonataba: Sebagai Model Tanpa Meninggalkan Pemberdayaan Masyarakat

MANOKWARI, Kabarnusantara.co - Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui organisasi perangkat daerah (OPD) mengaktifkan kembali lahan perkebunan susweni, Jumat (21/6/2024) sesuai instruksi Pj Gubernur Ali Baham Temongmere nomor : 500.1.1/1040/GPB/2024. 

Penjabat Sekda Yacob S. Fonataba menjelaskan, pengaktifan kembali lahan Susweni sebagai langkah antisipasi angka inflasi di Provinsi Papua barat yang mencapai 4,86 persen. 

Hal itu juga diperkuat dengan kondisi global menurunnya angka produksi pangan di sejumlah daerah, sehingga masing-masing wilayah diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. 

"Angka inflasi Papua Barat 4,86 persen perlu di waspadai, Berdasarkan angka tersebut keluar 2 instruksi gubernur Pertama budidaya di lahan sussweni dan kedua Instruksi gubernur 'two day no rice' pada hari Senin dan Kamis," jelas Fonataba. 

Pihaknya juga menyebut, komoditas yang akan ditanam di lahan susweni nantinya merupakan komoditas penyumbang tingginya inflasi di Papua Barat, diantaranya cabai dan tomat. 

"Kita ingin membiasakan orang untuk melakukan bidudaya tanaman pangan dengan memberikan contoh di lahan ini (susweni) yang digarap oleh OPD," lanjut dia. 

Dengan tegas Sekda juga menyebut, penggarapan lahan Susweni tidak meningalkan pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian dan budidaya tanaman pangan. 

"Kita membuat model dan tidak meninggalkan pemberdayaan masyarakat, anggaran Otsus terbesar ada di Kabupaten/kota dimana anggaran tersebut juga bisa dimaksimalkan untuk pemberdayaan masyarakat," tandas dia.  

Diketaui, dalam pengaktifan lahan susweni masing-masing OPD diberi jatah lokasi, selain itu pemerintah Papua Barat juga melibatkan organisasi kepemudaan seperti Papua Muda Inspiratif dan KNPI. (Tri