Nathaniel Mandacan Bagikan Buku Daftar Kata Meyah-Indonesia, Upaya Pelestarian Bahasa Lokal Untuk Generasi Muda

MANOKWARI, Kabarnusantara.co - Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Wilayah VI Papua Barat Nataniel D. Mandacan membagikan buku daftar kata Meyah-Indonesia kepada siswa di SD YPK 24 Sion Sidey Pantai dan SMA YPK Sion Sidey sebagai bentuk pelestarian bahasa lokal. 

Mantan Sekda Papua Barat itu menyebut, kamus yang diterbitkan oleh Yayasan Pengembangan Masyarakat Arfak (YPMA) tersebut sebagai upaya melestarikan bahasa Meyah diwilayah Kabupaten Manokwari, terutama generasi muda yang mulai meninggalkan bahasa daerahnya. 

"Tujuan kami datang, selain melihat kondisi sekolah YPK yang ada di Sidey sekaligus membagikan buku daftar kata Meyah-Indonesia kepada anak-anak, Jangan sampai mereka lupa bahasa ibu, begitu juga anak-anak yang tinggal dan mengenyam pendidikan di wilayah adat Meyah," jelas Mandacan, Jumat (25/10/2024). 

Dirinya berharap, buku yang disusun oleh Gilles Gravelle, Nataniel D. Mandacan, dan Mesakh Tibyai tersebut dapat di masukan dalam pelajaran muatan lokal sekolah di wilayah Manokwari untuk mempertahankan kelestarian bahasa tersebut. 

"Buku daftar kata bahasa meyah ini bisa dijadikan acuan dan pembelajaran di mata pelajaran muatan lokal, terutama di daerah seperti sidey dan waserawi yang menggunakam bahasa Meyah," lanjut dia. 

Sementara itu, Ketua PSW YPK Manokwari Naftali Asmuruf memberikan respon positif dengan kehadiran buku tersebut, menurutnya selama ini sulit didapat rujukan buku dalam mengajarkan muatan lokal.

"di setiap sekolah wajib ada muatan lokal yang bukunya sulit didapatkan, dengan adanya buku ini sekolah tinggal mencari guru yang mampu mengajarkan bahasa Meyah kalau tidak ada guru yang bisa maka cari orang tua murid untuk mengajar," sebut dia. 

Sepintas tentang buku daftar Kata Meyah - Indonesia 

Buku tersebut diterbitkan oleh Yayasan Pengembangan Masyarakat Arfak (YPMA), disusun oleh Gilles Gravelle, Nataniel Mandacan, dan Pdt. Mesakh Tibyai dengan tujuan meningkatkan standar pendidikan bagi orang meyah dalam bahasa Indonesia baik di desa maupun di Kota. 

Bahasa Meyah sendiri dipergunakan oleh 15.000 lebih masyarakat yang mendiami wilayah Kabupaten Manokwari terutama tersebar di Distrik Manokwari kota, Distrik Masni, dan Distrik Sidey. 

Meskipun sesama bahasa Meyah, diberbagai wilayah juga memiliki dialek yang berbeda, sehingga dalam penulisannya dicari yang paling mudah di pahami. (Tri)