Izin Minol Disahkan, Distributor Resmi Mulai Sosialisasi Untung Rugi Keberadaan Perda Pengawasan

MANOKWARI - Pemilik izin distributor reami Minuman Beralkohol (Minol) di Manokwari PT. Bintang Timur Timika menyebut hanya akan terdapat 15 pengecer resmi jauh dari jumlah sebelumnya yakni sebanyak 52 titik saat masih berstatus ilegal. 

Pimpinan PT. Bintang Timur Timika Abraham T.H. Raweyai menyebut, dalam Perda Pengendalian dan Pengawasan, bahkan pengecer juga harus mengantongi izin resmi dari PTSP dan Beacukai. 

"Kalau untuk skala Manokwari paling banyak 15 outlet pengecer, restoran, dan hotel. Kita akan undang mereka untuk sosialisasi yang melibatkan Disperindag, PTSP, Beacukai dan Badan Pendapatan Daerah," sebut dia. 

Sejumlah peraturan harus dipenuhi diantaranya lokasi pengecer tidak dekat dengan tempat ibadah dan sekolah, pengawasan juga dilakukan pada jadwal waktu buka dan waktu tutup yang selama ini tidak dapat diawasi langsung oleh pemerintah daerah. 

Pihaknya juga menyebut, karena berstatus legal maka pengawasannya bisa dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, dan menghindari perolehan keuntungan yang hanya diterima oleh segelintir orang. 

"Karena ini barang yang legal maka semua akan terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi sampai dengan pajak yang disetor kepada pemerintah," lanjut dia. 

Bram juga mengungkapkan, Pengiriman perdana miras dengan golongan A (kadar dibawah 5 persen) akan mulai didatangkan pada awal November mendatang. Sementara untuk peredarannya masih menunggu izin lengkap dari pengecer resmi. 

"Awal akan kita datangkan jenis Beer singaraja, Meskipun kita sudah datangkan, tapi kalau pengecer belun siap dengan izin dan segala macamnya maka kita menunggu untum diedarkan," tandas dia. 

Distributor resmi juga akan mendatangkan minuman beralkohol dengan golongan B (kadar diatas 5-20 persen) dan C (hingga 46 persen) secara bertahap. 

Penulis: Kabarnusantara.co