Tantangan dan Peluang Perekonomian Papua Barat 2024

MANOKWARI, kabarnusantara.co- Perekonomian papua barat pada tahun 2024 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian sejumlah tantangan menghampiri provinsi papua barat pada tahun 2024.

Penjabat gubernur papua barat Ali Baham Temongmere pada pembukaan sidang paripurna DPR Papua Barat senin malam mengatakan perekonomian papua barat tumbuh lebih bagus dibandingkan tahun 2023 dan 2022.

“kondisi perekonomian papua barat pada tahun 2024 masih terpengaruh oleh kondisi perekonomian dunia dan nasional,” ujarnya saat menyampaikan nota pengantar RAPBD induk 2024 disalah satu hotel di manokwari. 

Tantangan pertama yakni kaitan dengan implementasi Masyarakat ekonomi asean (MEA) dimana papua barat memiliki penduduk tertinggi di asean. Dimana papua barat kata dia merupakan penduduk sebagai konsumen terbesar dan memberikan tantangan bagi persaingan tenaga kerja professional.

“persaingan tenaga kerja professional masih lemah dan kurangnya kualitas SDM yang mengakibatkan rendahnya daya saing tenaga kerja di Papua Barat,” katanya.

Tantangan kedua yakni adanya kelemahan pada struktur produksi domestic yakni tingginya ketergantungan pada ekspor bahan baku yang berasal dari sumber daya alam bernilai tambah rendah.

Hal ini kata dia akan membuat pertumbuhan ekonomi rentan terhadap fluktuasi harga serta tingginya ketergantungan pemenuhan kebutuhan pokok yang harus didatangkan dari luar papua barat.

Tantangan ketiga yakni kondisi lingkungan investasi dan perekonomian daerah yang kurang kondusif menyebabkan lemahnya iklim investasi serta kurangnya minat investasi sektor swasta.

Tantangan keempat yakni belum optimalnya pemanfaatan sumber daya alam local akibat belum optimalnya proses perencanaan dan penganggaran dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. 

Meski memiliki tantangan, papua Barat memiliki prospek dan peluang perekonomian yang dapat dimaksimalkan di papua barat yakni pertama potensi sumber daya alam yang melimpah dan belum dimanfaatkan sepenuhnya.

Peluang kedua yakni membaiknya kondisi infrastruktur pendukung perekonomian papua barat. Ketiga yakni terbukanya peluang pasar ekspor bagi produk papua barat.

Keempat yakni adanya upaya pemerintah daerah untuk memperbaiki regulasi dan kebijakan daerah yang berpihak kepada peningkatan iklim investasi. Hal ini dapat meningkatkan pelayanan dan memberikan kemudahan berinvestasi.

Kelima yakni komitmen dan dukungan pemerintah Kabupaten/Kota pada pengembangan potensi unggulan regional. Keenam yakni Pembangunan Kawasan ekonomi khusus dan Kawasan industry.(Susilo)