Desember 2024, Papua Barat Inflasi dan Papua Barat Daya Deflasi

Jan 2, 2025 - 15:47
 78
Desember 2024, Papua Barat Inflasi dan Papua Barat Daya Deflasi

MANOKWARI - Badan pusat statistik (BPS) Provinsi Papua Barat kamis (2/1/2025) melaksanakan press release di aula BPRlS provinsi Papua Barat. Pada release tersebut dipimpin kepala BPS Papua Barat Ir. Marry dan dihadiri penjabat sekda Papua Barat Yacob Fonataba. 

Pada Desember 2024 BPS Papua Barat mencatat, di Provinsi Papua Barat terjadi inflasi m-to-m sebesar 0,34 persen dan inflasi y-on-y sebesar 2,53 persen dengan IHK 107,94. 

Sedangkan Provinsi Papua Barat Daya terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,11 persen dan inflasi y-on-y sebesar 1,87 persen dengan IHK 105,35.

Kota sorong juga mengalami deflasi M-to-M sebesar 0,35 persen dan inflasi tahunan (y-on-y) sebesar 1,78 persen. 

Kabupaten sorong juga mengalami inflasi bulanan (M-to-M) sebesar 0,40 persen dan inflasi tahun ke tahun (y-on-y) sebesar 1,61 persen. 

Kabupaten sorong selatan mengalami inflasi bulan ke bulan (M-to-M) sebesar 0,49 persen dan inflasi tahun ke tahun (y-on-y) sebesar 3,43 persen. 

"Penyumbang utama inflasi Desember 2024 secara m-to-m di Provinsi Papua Barat adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 0,50 persen. Sementara, penyumbang utama deflasi Desember 2024 secara m-to-m di Provinsi Papua Barat Daya adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil 0,14 persen, " Ucap Marry. 

Komoditas penyumbang utama Inflasi di provinsi Papua Barat antara lain Ikan Cakalang, Tomat dan bawang merah. Sementara, komoditas penyumbang utama deflasi di Papua Barat daya antara lain bawang merah, tomat dan ikan bubara. 

Penyumbang utama inflasi Desember 2024 secara y-on-y di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Dimana di Provinsi Papua Barat memiliki andil 2,38 persen, dengan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah ikan cakalang, Beras, dan Ikan tuna. 

Sedangkan di Provinsi Papua Barat Daya memiliki andil 1,37 persen, dengan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah Ikan Tuna, Beras, dan sigaret kretek mesin. 

Penjabat sekda Papua Barat Yacob Fonataba mengajak segera melakukan langkah operasional berdasarkan program strategis yang disinkronkan dengan anggaran untuk pengendalian inflasi daerah berdasarkan komoditi penyumbang. 

"Sehingga kita dapat mengendalikan tingkat inflasi di daerah," Tutupnya. 

Penulis : Adri Susilo

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow