Mama- Mama di Manokwari Belajar Membatik
MANOKWARI, kabarnusantara.co- Yayasan Suara Rimba Papua mengadakan Workshop Pelatihan Membatik, Selasa (20/8/2024) hingga Jumat (23/8/2204), di Manokwari. Kegiatan ini menarik minat beberapa peserta, umumnya ibu-ibu, tak terkecuali mama-mama Papua karena mengundang instruktur dari Rumah Batik Palbatu Jakarta.
Sebanyak 20 orang sangat beruntung lantaran mendapatkan bimbingan langsung dari Budi Dwi Hariyanto selaku pendiri Rumah Batik Palbatu, serta Sri Wahyuni. Ruangan pelatihan di Rumah Pintar Rimba Papua disulap seperti pameran batik, terpampang beberapa lembar kain batik di dinding.
Tanpa membuang waktu, Hari, sapaan akrab pendiri Rumah Batik Palbatu ini memperkenalkan peralatan membatik. Ada canting, wajan, kompor, saringan, dan gawangan.
Dia juga menjelaskan secara singkat teori dasar-dasar membatik pada kain. Sebagai ujicoba, para peserta membatik pada pola yang sudah disiapkan.
Selanjutnya praktik membatik pada kain ukuran 35x35 cm. Harry kedua dan ketika akan dilanjutkan dengan membatik cap dengan ukuran kain 2 meter.
Anggota DPRD Manokwari Masrawi Ariyanto menyempatkan diri melihat langsung pelatihan membatik tersebut.
Ketua Yayasan Suara Rimba Papua, Sunarningsih, S.Hut menyampaikan apresiasi atas kesediaan peserta mengikuti pelatihan membatik.
Menurut dia, ini merupakan kesempatan untuk mengembangkan diri, dan sangat diapresiasi bila berlanjut.
"Apalagi ini mentornya dari Jakarta, dari rumah batik terkenal,"ujar alumni Faperta Uncen Manokwari ini.
Sunarningsih mengaku sudah keliling Manokwari bertanya ke pengrajin dan sampai saat ini belum ada pengrajin batik camping ataupun cap.
"Selama ini kain batik didatangkan dari luar. Saya sangat bersyukur teman-teman bisa meluangkan waktu untuk belajar membatik," tuturnya.
Yayasan Suara Rimba Papua terus konsen membantu peningkatan sumber daya manusia (SDM) di daerah ini. Selain membatik, beberapa kegiatan sudah dilaksanakan, seperti pelatihan membuat webite, pelatihan pengurusan sertifikasi halal bagi pelaku usaha kuliner UMKM.
Sementara, Budi Harry berharap batik semakin terkenal dan menjadi nilai tambah dari segi ekonomi.
"Jadi, hari ini ibu-ibu sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan. Pelatihan gratis, semua peralatan sudah disediakan, tinggal meluangkan waktu, Mudah-mudahan kehadiran saya di sini bermanfaat," tuturnya.
Harry menyinggung kiprah Rumah Batik Palbatu yang sudah 13 tahun berkecimpung di batik. Tahun ini saja diundang ke Manila Philipina.
Menjadi inisiator atau pelaku pemecahan rekor MURI membatik sepanjang 133,9 meter di Jakarta.(red)
What's Your Reaction?