Kolaborasi Papua Barat dan Papua Barat Daya, Luncurkan Pengelolaan Terpadu Mahkota Permata Tanah Papua

Jul 18, 2024 - 17:57
 56
Kolaborasi Papua Barat dan Papua Barat Daya, Luncurkan Pengelolaan Terpadu Mahkota Permata Tanah Papua
Peluncuran program terpadu bentang alam mahkota permata tanah papua (Tri Santoso)

MANOKWARI, Kabarnusantara.co - Pemprov Papua Barat dan Papua Barat daya bersama dengan mitra Konservasi lounching Program pengelolaan terpadu bentang alam Mahkota Permata Tanah Papua (MPTP) yang meliputi 4 Kabupaten di Papua Barat dan 1 Kabupaten di Papua Barat daya, Kamis (18/7/2024). 

Kawasan wilayah Mahkota Papua tersebut seluaas 2,3 juta hektar berada di dua provinsi meliputi 5 Kabupaten yakni Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, dan teluk Bintuni di Papua Barat dan kabupaten Tambrauw di Papua Barat Daya.

Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere menyebut bentang alam mahkota Papua menjadi kebanggaan bersama dan menjadi modal alam yang sangat berharga untuk dilestarikan dan dikelola secara berkelanjutan agar memberi manfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat adat.

"Pola pendekatan landscape terpadu hulu-hilir dan koperasi multi pihak diharapkan dapat menyatukan sekat administratif dan menghimpun berbagai kewenangan untuk sinergi dalam mewujudkan Papua Barat sebagai Provinsi berkelanjutan," kata Ali Baham. 

Pj Gubernur juga mengajak seluruh daerah agar meninggalkan egoisme kewilayahan agar tidak mengabaikan keutuhan alam disekitarnya. 

"Jangan sampai ada daerah yang mengelola hulu tidak bersinergi dengan daerah hilir yang akan menerima dampak langsungnya," lanjut Gubernur. 

Hal senada juga disampaikan Pj Gubernur Papua Barat Daya yang diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Juan Kely Kambu, yang mendukung sepenuhnya kolaborasi tersebut untuk generasi dan anak cucu bangsa dimasa yang akan datang.

"Papua barat daya telah menyusun kajian lingkungan hidup RPJMD dan RPJPD, dimana pesan dari Pj Gubernur bahwa semua pembangunan yang dilakukan pemerintah papua barat daya harus berbasis pembangunan berkelanjutan," ujar Kambu. 

Dia berharap, setiap Kabupaten/Kota memiliki Perda masyarakat hukum adat dan memiliki peta adatnya masing-masing sehingga bisa terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah. 

"Kita kaya dengan hutan tapi miskin dari segi ekonomi, sehingga diperlukan pengelolaan perhutanan sosial yang baik, orang baik meninggalkan warisan untuk anak cucunya," tandas dia. 

Diketahui, program dasar Bentang alam Mahkota Permata Tanah Papua fokus pada 4 program yakni Membangun perlindungan hutan dengan mitra konservasi, Meningkatkan komiditas pengelolaan hutan bersama masyarakat, Meningkatkan pengelolaan hutan bernbasis masyarakat melalui perhutanan sosial, dan Menetapkan permodalan yang berkelanjutan. 

Rencananya, program awal tersebut akan dilaksanakan selama periode 2024-2027 mencakup seluruh wilayah mahkota tanah Papua. (Tri)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow