Haroana Maludhu, Peringatan Maulid Nabi Dengan Tradisi Kande-Kandea Warga Sultra di Manokwari

Oct 15, 2023 - 17:56
 53
Haroana Maludhu, Peringatan Maulid Nabi Dengan Tradisi Kande-Kandea Warga Sultra di Manokwari
Tradisi Haroana Maludhu (Maulid Nabi) Warga Sultra di Manokwari (Laode Mursidin)
Haroana Maludhu, Peringatan Maulid Nabi Dengan Tradisi Kande-Kandea Warga Sultra di Manokwari

MANOKWARI, Kabarnusantara.co -Warga asal Sulawesi Tenggara (Sultra) di Manokwari mengadakan ritual Haroana Maludhu atau peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H, bertempat di gedung Fasharkan TNI AL, Minggu (15/10/2023). 

Ritual peringatan hari kelahiran Rasullah ini digelar dengan tradisi atau kebiasaan masyarakat Sultra yang terdiri dari beberapa sub suku, Buton, Muna, Tolaki (Kendari) dan Wakatobi.

Tradisi kande-kande atau makan bersama menjadi ciri khas. Tampak hadir sesepuh Sultra Drs Mohammad Lakotani MSi, yang mantan Wakil Gubernur Papua Barat periode 2017-2022, Ketua KKST Prov PB Khalik, dan Ketua KKST Manokwari La Neto.

Suasana makin istimewa dengan sajian makanan khas Buton-Muna. Ada kue cucur, epu-epu, wajik, onde-ode, lapa-lapa, ketupat dan lainnya. Semuanya disajikan dalam satu wadah talang dengan tutup saji (panamba) yang khas pula. Suasana kedaerahan makin terasa dengan tampilan warga Sultra yang menggunakan pakaian khas Buton-Muna.

Haroana Maludhu dimaksudkan untuk lebih mempererat tali silaturahmi, pertahankan adat budaya, istiadat dan menjunjung tinggi syara. Mengawali perayaan, salah satu tokoh Sultra, La Kili membeberkan riwayat penyelenggaraan Haroana Maludhu.

Perayaan Maulid Nabi 12 Rabiul Awal di Buton berawal pada masa Pemerintahan Sultan Murhum yang memerintah sejak 1538 M. Ritual ini menggambarkan suatu bentuk permohonan Sultan kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan dalam menjalankan ajaran Rasulullah.

Harona Maludhu diawali dengan pembacaan kitab Barzanji selama kurang lebih 1 jam. Mohammad Lakotani, sesepuh KKST mengatakan, momen peringatan Maulid Nabi ini memiliki makna luas, mempererat tali silaruhmi, serta makin meneladani sifat Rasullah. Dia berharap ritual Haroana Maludhu ini membawa keberkahan.

‘’Momentum yang sangat baik ini, mari kita maknai dan hikmahnya, tingkatkan silaturahmi. Kadang-kadang dengan kesibukan kita sehari-hati terjadi sesuatu yang kurang baik. Mari kita warga KKST untuk memupuk tali silaruhmi dengan siapapun,’’ pesan Lakotani.

Sementara Ketua KKST Kabupaten Manokwari, La Neto juga berharap, ritual Harona Maludhu makin memupuk kebersamaan keluarga besar Sultra di perantuan. Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga KKST yang telah menyempatkan diri menghadiri perayaan Maulid Nabi dikemas dengan tradisi daerah.

Ustad Ramli Cabe yang menyampiakan ceramah hikmad Maulid Nabi menjabarkan, peringatan Maulid sebagai bentuk cinta kasih umat Islam kepada Rasullah Muhammad SAW. ‘’Kita membaca kitab Barzanji pada peringatan ini, tidak lain untuk untuk buktikan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad. Kita menanamkan kecintaan pada nabi kita,’’ ucapnya.

Lomba penyajian haroa (makanan khas Buton-Muna) ikut memeriahkan peringatan Maulid Nabi. Secara dadakan dibentuk 3 orang dewan juri yang menilai makanan yang disajikan setiap unit atau peserta. Terdapat sekitar 40 talang haroa. Terpilih sebagai pemenang pertama unit Lombe, berturut-turut pemenang 2 dan 3, unit Muna dan Pulau Makassar. Para pemenang mendapatkan hadiah uang tunai dari Ny Lani Lakotani. Haroana Maludhu ditutup dengan makan bersama atau kande-kandea.(Red)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow